Rangkuman profil E.F.E Douwes Dekker
E.F.E Douwes
Dekker
Oleh : Ulul
Azmi/XI MIPA 5/32
Biografi
Nama :
Ernest Douwes Dekker Alias Danudirja Setiabudhi
Tempat Tanggal Lahir :
Pasuruan, Jawa Timur , 8 Oktober 1879.
Ayah :
Auguste Henri Eduard Douwes Dekker
Ibu :
Louisa Neumann
Anak ke :
ke-3 dari 4 bersaudara
Istri : 1. Clara Charlotte
Deije (1903).
2. Johanna Petronella Mossel (1927).
3. Nelly Alberta Geertzema née Kruymel
(1947).
Pendidikan :
1. Nes di Pasuruan.
2. HBS di Surabaya, lalu pindah ke Gymnasium
Koning Willem III School
3. Bekerja di perkebunan kopi "Soember
Doeren" di Malang, Jawa Timur. Di sana ia menyaksikan perlakuan
semena-mena yang dialami pekerja kebun, dan sering kali membela mereka.
Tindakannya itu membuat ia kurang disukai rekan-rekan kerja, namun disukai
pegawai-pegawai bawahannya.
4. Dipindah ke perkebunan tebu
"Padjarakan" di Kraksaan sebagai laboran.
5. Bekerja
sebagai agen pengiriman KPM, perusahaan pengiriman milik negara(1902).
Karya : “Hoe kan Holland he
Spoedigst zijn Kolonial verliezen? (Bagaimana cara Belanda cepat-cepat
melepaskan jajahannya?) yang dimuat dalam Niuewe Arahemsche Courant pada bulan
Juli 1908
Indische Partij
Sebuah partai politik yang berhaluan nasionalis pertama
Berdiri : 25
Desember 1912,
Pendiri : Douwes
Dekker, Suwardi Suryaningrat dan dr. Cipto Mangunkusumo (Tiga Serangkai).
Anggota : hingga 5000
orang dan sangat populer dikalangan pribumi Indonesia
Bubar : 1913
Dengan semboyan Indie voor Indies (Hindia Belanda orang-orang
Indies) partai ini terbuka untuk indo-Eropa, Indonesia, dan Tionghoa.
Mereka berjuang bersama-sama untuk kemerdekaan Hindia Belanda.
Douwes Dekker mengusung reformasi politik pertanian dan perpajakan serta
perombakan di bidang pelayanan administrasi sebagai salah satu program partai.
Untuk itu, Douwes Dekker dicap sebagai agitator berbahaya dan
diawasi oleh pemerintah Hindia Belanda lantaran menolak diskriminasi.
Tahun 1913 asas dasar Indische Partij tidak diterima oleh Gubernur
Jenderal Belanda di Hindia Belanda dan Indische Partij dilarang oleh
pemerintahan kolonial Belanda.
Para pengikut Indische Partij juga bergabung dalam Isulinde, yaitu
suatu organisasi orang Indo yang didirikan pada tahun 1907. Pada tahun 1919,
Nationale Indische Partij didirikan sebagai pengganti Isulinde.
Ide mengenai kerja sama antar golongan masyarakat di Hindia Belanda
berkembang pada awal ke-20, meskipun akhirnya tidak berhasil karena terjadi
perpecahan antara kaum bumiputera dan kaum Eropa serta kaum Indo.
Indische Partij lalu berganti nama menjadi Nationale Indische
Partij dan dibubarkan pada Mei 1923.
Douwes Dekker kemudian diasingkan ke Eropa. Selama di Eropa, ia
tinggal bersama keluarganya dan melanjutkan pendidikannya dengan mengambil
program doktor di Universitas Zurich, Swiss dalam bidang ekonomi. Di Swiss, ia sempat
terlibat konspirasi dengan kaum revolusi India dan hingga kemudian ia ditangkat
di Hongkong dan kemudian diadili disana. Di Singapura, pada tahun 1918, ia juga
sempat di tahan dan kemudian dipenjara selama dua tahun. Setelah bebas, ia
kemudian kembali ke Hindia Belanda (Indonesia).
Komentar
Posting Komentar